Jefri Riwu Kore
NTTTERKINI.COM, Kupang – Menyikapi peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD), mama Pemerintah Kota Kupang. Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) mengeluarkan edaran kewaspadaandini bagi seluruh masyarakat.
“Edaran kewaspadaan dini bagi seluruh warga dikeluarkan sehubungan dengan meningkatnya kasus DBD di Kota Kupang,” kata Kepala BidangPengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Kota Kupang, Sri Wahyuningsih, Sabtu, 29 Februari 2020.
Data Dinkes Kota Kupang per 17 Februari 2020, penderita DBD dari 119 kasus meningkatmenjadi sebanyak 248 kasus dengan korban meninggal mencapai 3 orang.
Menurut dia, ada beberapa temuan Subdit Vektor Kementrian Kesehatan RI yang perlu diketahui oleh kalangan luas di lantaranya telah terindikasi perubahan pola adaptasi nyamuk Aedes Aegypti yang mulai berkembang biak diluar rumah pada wadah yang telah terkontaminasi dengan tanah. Hal tersebut terbukti bahwa 90 persen larva nyamuk demam berdarah terindentikasi pada wadah di luar rumah.
Terindikasi telah terjadi penularan virus Dengue pada tingkat pradewasa nyamuk Aedes (transoverial), sehingga semakin menjamin danterpeliharanya virus Dengue di alam.
Tempat-tempat umum seperti sekolah dan tempat ibadah memungkinkan sebagai tempat penularan DBD yang sangat potensial, pengasapan/fogging hanya efektif maksimal 30 menit setelah pengasapan dan hanya memberantas nyamuk dewasa, namun tidak memberantas stadium pradewasa yakni telur,larva dan pupa nyamuk.
Teknik pemutusan rantai penularan DBD yang paling tepat dengan mengendalikan larva Aedes, dimana kepadatan nyamuk efektif dapattumbuh dengan cepat jika lingkungan di temukan banyak positif telur dan jentik.
“Oleh karena itu untuk mengantisipasi peningkatan kasus DBD, peran serta semua warga untuk melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk atau kerja bakti secara serentak dan berkesinambungan di lingkunganmasing-masing,” tambah Sri.
Adapun hasil penyelidikan epidemologi pada kasus di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak tempat penampungan air ditemukanjentik, serta masih tingginya permintaan fogging atau pengasapan oleh warga maupun intitusi. (Lid)