NTTTERKINI.ID, Kupang – Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) Bank NTT yang dipimpin Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, Jumat (…), menetapkan dua keputusan penting. Pertama, Bank Jatim resmi masuk sebagai Pemegang Saham Pengendali (PSP) kedua. Kedua, jabatan Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Bank NTT diperpanjang hingga Februari 2026 atau sampai ditetapkannya direksi definitif.
Melki Laka Lena menjelaskan, Bank Jatim menyuntikkan modal sebesar Rp109 miliar yang telah disetujui Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dengan tambahan tersebut, modal inti Bank NTT kini mencapai Rp3 triliun, sesuai ketentuan minimum yang dipersyaratkan OJK.
“Bank Jatim resmi menjadi pemegang saham pengendali kedua Bank NTT. Dengan demikian, posisi modal inti Bank NTT sudah aman,” jelas Gubernur Melki.
Terkait kepengurusan, Melki menyampaikan bahwa dua komisaris telah menjalani proses uji kelayakan (fit and proper test). Selain itu, tujuh calon direksi baru juga sudah diajukan untuk diuji oleh OJK.
“Kami menunggu hasil proses di OJK. Setelah itu, dalam RUPS berikutnya kita akan tetapkan direksi definitif. Seharusnya hari ini sudah bisa ditetapkan, tapi karena masih menunggu persetujuan OJK, kita perpanjang dulu jabatan Plt Dirut hingga Februari,” jelasnya.
Ia menegaskan, semua pengurus Bank NTT diwajibkan menyiapkan rencana bisnis yang jelas. Rencana tersebut akan ditetapkan melalui RUPS sebagai pedoman kerja manajemen dalam mendukung program pemerintah pusat maupun daerah, termasuk program bupati dan wali kota di seluruh NTT.
“Dalam satu tahun, evaluasi akan dilakukan untuk memastikan tata kelola bank tetap sehat,” tegasnya.
Dengan hadirnya Bank Jatim sebagai pemegang saham pengendali kedua, manajemen Bank NTT optimistis dapat memperkuat kinerja perbankan sekaligus memperluas layanan bagi masyarakat Nusa Tenggara Timur.
