Jefri Riwu Kore
NTTTERKINI.COM, Kupang – Sebanyak 1.300 guru honor di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) belum mendapat perhatian yangmemadai dan sesuai harapan.
“Kami menyadari betul bahwa kelemahan soal anggaran sangat terbatas, perhatian belum sesuai harapan. Padahal kami butuh gurusupaya mendidik anak menjadi pintar,” kata Wali kota Kupang, Jefri Riwu Kore saat membuka Konferensi PGRI Kota Kupang, Rabu, 29 Januari 2020.
Menurut dia, kualitas guru menurun akibat kesejahteraan, sarana dan prasarana yang tidak memadai. Padahal tuntutan mencerdaskan generasi muda menjadi tanggung jawab guru dalam dunia pendidikan.
“Ini persoalan yang sedang terjadi di kota ini. Kedepan kami bisa memberikan lebih banyak lagi khususnya pada guru honor,” tambahJefri.
Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Kupang, Filmon Lulupoly mengatakan sebanyak 1.300 guru honor yang tersebar diberbagai sekolah menerima gaji dengan variasi mulai dari Rp150 ribu setiap bulan.
“Masih ada guru yang menerima gaji honor sebesar Rp150 ribu tiap bulan, dan ini sementara diperjuangkan bagaimana bisa mensejahterakanguru honor,” kata Filmon.
PGRI adalah organisasi profesi yang berjuang untuk menjaga tegaknya dan turut serta mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai jati diri organisasi yang mempunyai peran meningkatkan mutu pendidikan. (Lid)