OJK: Inklusi Keuangan Nasional Ditarget Capai 75 Persen

NTTTERKINI.COM, Kupang – Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nusa Tenggara Timur (NTT), Robert Sianipar mengatakan secara
nasional inklusi keuangan ditargetkan akan mencapai 75 persen dan tingkat literasi keuangan 35 persen dari sebelumnya inklusi keuangan berada pada 62 persen dan literasi keuangan pada posisi 28 persen.

“Agar semua warga dapat memiliki akses keuangan, tahun ini akan kami tingkatkan, target inklusi keuangan mencapai 75 persen dan literasi keuangan 35 persen,” kata Robert saat membuka Financial Expo NTT 2019, Sabtu, 26 Oktober 2019.

Menurut dia, untuk mencapai target sebesar 75 persen, ada sejumlah tantangan mewujudkan dan meningkatkan inklusi keuangan yang mampu menjangkau semua lapisan masyarakat, yakni cara memperluas akses ke lembaga keuangan, menyediakan produk dan layanan jasa yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dari sisi penyimpanan dana dan perolehan peminjaman.

“Berbagai produk dan layanan harus terus dihasilkan untuk meningkatkan inklusi dari sisi penyimpanan dan sisi perolehan pinjaman,” tambah Robert.

Ketua Forum Komunikasi Lembaga Jasa Keuangan (FKLJK) NTT, Izak Eduard mengatakan persoalan ekonomi NTT, masih dibayangi berbagai predikat diantaranya provinsi tertinggal, tingkat kemiskinan yang masih di atas angka 20 persen dan kesenjangan ekonomi masih menjadi persoalan utama.

Karena itu, melalui forum FKLJK NTT dan kegiatan Financial Expo, menjadi langkah awal strategis sebagai bukti dukungan penuh terhadap upaya serius pemerintah propinsi menuju NTT bangkit, NTT Sejahtera.

“Lewat forum kegiatan ini, awal strategis telah  dilakukan untuk membuktikan bahwa kami hadir untuk memastikan dukungan penuh terhadap upaya-upaya serius pemerintah provinsi untuk NTT bangkit, NTT Sejahtera,” kata Izak.

Hasil survey Bank Dunia menyatakan inklusi keuangan itu berbanding lurus dengan tingkat kesejahteraan, artinya semakin tinggi inklusi
keuangan maka semakin tinggi tingkat kesejahteraan masyarakat. (Lid)