NTTTERKINI.COM, Kupang – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nusa Tenggara Timur (NTT) menggandeng Bank Indonesia (BI) dalam melakukan pengawasan perbankan di daerah itu.
Pengawasan perbankan di bidang Makroprudential akan mejadi tanggungjawab BI, sedangkan Mikrodential menjadi tanggungjawab OJK.
“BI terus berupaya melakukan berbagai langkah strategis melalui pengawasan makroprudensial, kebijakan moneter serta mengatur dan menjaga sistem pembayaran,” kata Kepala Departemen Surveilans Sistem Keuangan, Sempa A.H Sitepu, Kamis, 24 Agustus 2017.
Pengawasan BI dalam bidang makroprudesial diantaranya kebijakan moneter, pengawasan terkait pasar uang dan lembaga pendukung pasar uang, Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) secara menyeluruh dan sistem pembayaran. Sedangkan mikroprudensial yang menjadi tugas OJK yakni pengawasan tingkat kesehatan bank, tingkat kepatuhan dan pengawasan di bidang pembayaran.
Kepala Perwakilan BI NTT, Naek Tigor Sinaga, mengatakan pengawasan bersama BI dan OJK diperlukan agar fungsi pengawasan di sektor jasa keuangan dan makroprudensial bisa berjalan dengan baik, sebagai langkah yang bersifat antisipatif maupun korektif yang dilakukan secara sistematik dan terkoordinir dalam menjaga ketahanan dan stabilisasi sistem keuangan.
“Khusus kebijakan perbankan, BI melakukan koordinasi dengan OJK, seperti kebijakan loan to value, down payment, itu wewenang BI, tapi untuk bagaimana kebijakan itu di laksanakan oleh perbankan misalnya tingkat kesehatan Bank itu wewenang OJK,” kata Naek Tigor.
BI dan OJK memiliki mekanisme koordinasi guna memastikan pengawasan makroprudensial dan mikroprudensial dapat dilaksanakan efektif dan efisien dan saling melengkapi sebagai upaya penguatan strategi keuangan dan pengawasan sistem pembayaran serta pengedaran uang di seluruh wilayah Indonesia. (Lid)
