NTTTERKINI.ID, Kupang – Wakil Ketua Komisi III DPRD NTT, Vincent Patta mengancam akan mengajak seluruh anggota DPRD NTT untuk menggelar panitia khusus (Pansus) Bank NTT. Karena dia menilai dua penjabat Gubernur yang datang ke NTT hanya untuk gelar RUPS LB.
“Dua penjabat datang ke NTT, dua kali RUPS LB. Mereka Datang hanya urus RUPS LB. Jika dipaksakan RUPS LB, kami akan bentuk Pansus,” tegas Vincent kepada wartawan, Kamis, 14 November 2024.
Dia mempertanyakan apa urgensi dari RUPS LB ini, apalagi menjelang pelaksanaan Pilkada serentak pada 27 November 2024 ini. “Apa urgensinya. Kami minta ditunda hingga selesai Pilkada serentak,” tegasnya.
Menurut dia, RUPS LB until pergantian pengurus di Perseroan terbatas hanya dilakukan lima tahun sekali. Usai masa jabatan direksi. “Tahun ini saja Bank NTT sudah dua kali RUPS LB until ganti direksi. Padahal harusnya lima tahun sekali RUPS ganti direksi,” tegasnya.
Dia juga merasa heran, kenapa RUPS LB dilakukan pada akhir tahun. Padahal seharusnya RUPS diakhir tahun seharusnya membahas tentang laba dan program kerja kedepan atau membahas tentang persoalan Bank NTT yang harus diselesaikan.
“Kepentingan apa dalam RUPS ini, jika kepentingan untuk modal inti minimum, maka bisa saja diminta diskresi,” tegasnya.
“Kenapa harus dipaksakan RUPS LB. Ada apa? Ini pertanyaannya. Ini tidak sehat,” tegasnya.
Karena itu, Komisi III mendesak agar RUPS LB ini ditunda. Setelah Pilkada serentak, sehingga tidak menimbulkan analisa yang tidak teratur. “Sehingga tidak ada interprestasi lainnya. Apalagi kita ada pinjaman daerah yang buat kita trauma,” tegasnya.
Penjabat Gubernur NTT, Andriko Noto Susanto, menegaskan RUPS LB adalah bagian dari kebutuhan regulasi dan organisasi demi kelancaran operasional Bank NTT.
Menurut Andriko, RUPS LB ini penting, salah satunya untuk memutuskan pengalihan Kerjasama Usaha Bank (KUB) dari Bank DKI ke Bank Jatim.
“KUB yang berpindah itu harus diputuskan di RUPS. Jika tidak selesai sebelum 31 Desember 2024, akan muncul persoalan baru,” jelas Andriko usai menghadiri rapat paripurna dengan DPRD NTT, Selasa malam, 12 November 2024.
Selain itu, Andriko menambahkan bahwa RUPS LB juga diperlukan untuk mengisi posisi kosong dalam jajaran direksi Bank NTT.
“Ini murni kebutuhan organisasi, tidak ada kepentingan politik atau maksud tertentu. Semua langkah ini agar Bank NTT bisa berjalan lebih baik,” pungkasnya.***