Humaniora

Pimpinan dan Staf Sekwan DPRD Semarakkan Parade Tenun Ikat di HUT ke-66 Provinsi NTT

8
×

Pimpinan dan Staf Sekwan DPRD Semarakkan Parade Tenun Ikat di HUT ke-66 Provinsi NTT

Sebarkan artikel ini
IMG 20241220 WA0069

 

NTTTERKINI.ID, Kupang – Alun-alun rumah jabatan Gubernur NTT dipenuhi kemeriahan saat Parade Tenun Ikat menjadi bagian dari perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-66 Provinsi NTT, Jumat (20/12/2024).

Di antara para peserta, kehadiran pimpinan dan staf Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi NTT mencuri perhatian dengan balutan busana tenun ikat khas berbagai daerah di NTT.

Pelaksana Tugas (Plt) Sekwan DPRD NTT, Alfons Watu Raka, SE., MM, bersama sejumlah staf turut hadir dalam parade ini, sebagai wujud penghargaan terhadap warisan budaya lokal, khususnya hasil karya intelektual para pengrajin tenun.

Baca Juga :  Slank Akan Meriahkan HUT NTT ke-60

“Kegiatan ini adalah bukti kekayaan budaya kita. Tenun ikat bukan sekadar kain, tetapi identitas dan kebanggaan NTT. Lewat parade ini, kami ingin menunjukkan kepada dunia bahwa NTT adalah wilayah yang kaya akan adat dan budaya,” ujar Alfons.

Baca Juga :  Slank Akan Ramaikan HUT NTT di Sumba Timur

Ia juga berharap momentum ini menjadi inspirasi bagi masyarakat, terutama generasi muda, untuk lebih menghargai dan menggunakan produk lokal.

“Anak-anak muda NTT perlu melihat bahwa produk-produk seperti tenun ikat adalah hasil karya luar biasa dari tangan-tangan ibu-ibu kita. Mari jadikan ini sebagai kebanggaan bersama,” imbuhnya.

Tidak hanya Sekwan DPRD, parade ini juga diikuti oleh berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang tampil memukau dalam balutan tenun ikat beragam motif.

Baca Juga :  Hadiri HUT NTT, Mendagri Gunakan Pakaian Adat Rote

Suasana makin semarak dengan antusiasme masyarakat yang memadati area parade. Perayaan HUT ke-66 Provinsi NTT tahun ini menjadi pengingat pentingnya melestarikan budaya lokal sekaligus membangun rasa cinta terhadap kekayaan daerah.

“Parade ini adalah bukti bahwa NTT selalu menjadi rumah bagi warisan budaya yang harus kita jaga bersama,” tandas Alfons, menutup perbincangan dengan wartawan.***