Ekbis

Pertumbuhan Ekonomi NTT Rendah, OJK Ajak Semua Pihak Bersinergi Dorong Perubahan

25
×

Pertumbuhan Ekonomi NTT Rendah, OJK Ajak Semua Pihak Bersinergi Dorong Perubahan

Sebarkan artikel ini
IMG20250610111720 scaled
oplus_0

 

NTTTERKINI.ID, Kupang — Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi NTT, Japermen Manalu, mengungkapkan keprihatinannya terhadap rendahnya pertumbuhan ekonomi di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) dibandingkan angka nasional.

Hal ini disampaikannya saat membuka kegiatan media gathering yang berlangsung di Nekamese, Kabupaten Kupang.

“Pertumbuhan ekonomi NTT masih jauh di bawah pertumbuhan nasional,” ujar Manalu. Ia menambahkan bahwa kredit perbankan di NTT juga mengalami penurunan.

Dari Desember ke periode saat ini, pertumbuhan kredit nasional sebesar 1,07 persen, sementara di NTT justru mengalami kontraksi sebesar -0,33 persen.

Baca Juga :  OJK Tetapkan Bank NTT sebagai Bank Sehat

Selain itu, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) secara nasional tercatat 4,76 persen, sementara NTT mengalami penurunan sebesar -1,2 persen.

“Ini menunjukkan daya beli masyarakat kita sedang tertekan. Banyak warga mulai kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan dasar,” kata Manalu.

Namun demikian, ia menyampaikan optimismenya terhadap data kuartal I tahun ini. Dari Januari hingga Maret 2025, pertumbuhan ekonomi NTT mencapai 2,23 persen, sedikit lebih tinggi dibandingkan nasional yang hanya 1,62 persen.

“Ini sinyal positif, tetapi kita harus bekerja lebih keras lagi,” tegasnya.

Baca Juga :  Dugaan Korupsi MTN Bank NTT, AJAK Datangi OJK

Dalam paparannya, Manalu juga mengungkap bahwa aset perbankan di NTT hanya tumbuh 0 persen, dibandingkan pertumbuhan nasional sebesar 3,8 persen.

Untuk rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL), NTT mencatat angka 2,7 persen, lebih tinggi dari rata-rata nasional 2,37 persen.

“Secara umum, kualitas kredit kita masih perlu perhatian serius,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa tantangan yang dihadapi NTT tidak hanya bersifat ekonomi, tetapi juga menyangkut kurangnya literasi keuangan, investasi, dan masih banyak potensi yang belum tergarap secara optimal.

Baca Juga :  2021, Laba Bank NTT Capai  Rp321 Milliar

Dalam kesempatan tersebut, Manalu juga mengajak para pemangku kepentingan, termasuk insan media, untuk menjadi mitra dalam mendorong transformasi ekonomi daerah.

“Jangan sampai terjadi kesenjangan terlalu besar antara Indonesia bagian barat dan timur. Kita perlu kebijakan afirmatif dari pemerintah pusat untuk memperkuat pertumbuhan di daerah seperti NTT,” harap Manalu.

Ia menutup sambutannya dengan mengajak seluruh peserta untuk bersama-sama mencari solusi dan bersinergi demi masa depan ekonomi NTT yang lebih baik.***