Polkam

Pasar Pariwisata Indonesia Bidik 400 Juta Wisatawan Korea

188
×

Pasar Pariwisata Indonesia Bidik 400 Juta Wisatawan Korea

Sebarkan artikel ini
Komodo
Bagikan :

Komodo
Komodo

NTTTERKINI.COM, Kupang – Kementrian Pariwisata membidik sedikitnya 400 ribu wisatawan asal Korea dengan mengikuti Jeongwol Daeboreum Fire Festival di Pulau Jeju. Ini adalah festival perdana yang diikuti Kemenpar di tahun 2016 untuk menggaet 400 ribu potensi wisatawan di daerah itu.

“Wisman dari Korea itu nomor 6, setelah Singapore, Malaysia, Tiongkok, Australia dan Jepang,” jelas Menteri Pariwisata, Arief Yahya di Jakarta, Jumat, 4 Maret 2016.

Orang Korea, menurut dia, sudah familiar dengan Indonesia, termasuk objek potensial, seperti Bali, Batam- Bintan, Jakarta dan lainnya. Banyak orang Korea di Indonesia, banyak restoran Korea di Jakarta dan kota-kota besar lain, dan banyak membership golf yang berkewarga negaraan Korea. “Orang Korea dan Jepang hampir sama, hobinya bermain golf. Bagi mereka, green fee 18 holes di Indonesia jauh lebih murah, dengan kualitas lapangan berstandar internasional,” lanjut Arief.

Arief mengaku paham, Korea masuk ke Indonesia dan banyak negara di dunia dengan budaya K-Pop, Gangnam Style 2012, Film Drama dan lainnya. Lima tahun terakhir, mereka sangat masif memproduksi banyak film dan membombardir ke pasar asia yang dekat secara geografis ke Korea.

Asdep Pengembangan Pasar Asia Kementrian Pariwisata Vincensus Jamedu, mengatakan Indonesia adalah satu-satunya negara Asia Tenggara yang tampil. “Sisanya diikuti negara-negata di Benua Amerika dan Eropa,” katanya. Dari paparan Vinsensius ada lima negara selain Korea Selatan yang terlibat dalam festival yang memamerkan berbagai pertunjukan dari api tersebut. Di antaranya ada Indonesia, Amerika Serikat, Jerman dan Jepang.

“Sekarang kami membidik 400 ribu kunjungan wisatawan Korea di 2016. Naik dari gapaian 2015 yang tercatat 338.671 orang,” terang I Gde Pitana, Deputi Pengembangan Pasar Mancanegara Kementerian Pariwisata.

Di Jeju Island, Wonderful Indonesia tak ingin kalah ngetop dari K-Pop. Sejumlah ‘rayuan’ maut ikut disiapkan untuk membuat orang Korea “jatuh cinta” dan berwisata ke Indonesia. Destinasi lain selain Bali ikut dipromosikan. Branding wisata di Yogyakarta, Solo, Bandung, Lombok dan Manado mulai gencar diperkenalkan. Sasaran destinasi wisatanya mulai diperluas.

Misi ini tidak mudah, dan itu diakui Vinsensius. Maklum, saat ini Korea masih mengganggap Bali sebagai tujuan wisata favourit honey mooners. Pasangan-pasangan muda Korea merasa paling nyaman dan santai berwisata bulan madu di pulau Dewata Bali.

“Sekarang kami mulai memperkenalkan tempat-tempat indah lainnya. Kami tunjukkan kepada masyarakat Korea bahwa Indonesia juga punya Yogyakarta , Solo, Bandung, Lombok dan Manado yang juga punya beragam destinasi yang eksotik seperti Bali,” katanya.

Bagi Vinsensius, Korea adalah pasar yang agresif. Saat Bebas Visa Kunjungan (BVK) diterapkan, jumlah wisman Korea naik tajam. Di Great Batam saja, wisatawan Korea sudah nangkring di posisi dua di bawah Tiongkok. “Saya percaya target 400 ribu kunjungan isatawan Korea bisa dicapai,” katanya. (Kemenpar)


Bagikan :