NTTTERKINI.ID, Kupang – Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) Daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) sukses menggelar Musyawarah Daerah (Musda) IV, yang berlangsung selama dua hari, 27-28 Januari 2025, di Aula Tat Twam Asi, Dinas Sosial Provinsi NTT.
Mengusung tema:
“Konsolidasi Internal Organisasi dalam Meningkatkan Kualitas dan Ketahanan Pertuni Guna Membangun Kemitraan Eksternal yang Berkualitas Demi Mewujudkan NTT yang Inklusif”, acara ini menjadi momentum penting dalam memperkuat peran Pertuni sebagai wadah pemberdayaan bagi tunanetra di NTT.
Musda kali ini diselenggarakan secara hybrid, menggabungkan format luring dan daring, dan dihadiri oleh 45 peserta yang berasal dari 8 cabang Pertuni di NTT. Selain itu, acara ini juga turut dihadiri oleh berbagai organisasi disabilitas, seperti Permata, Persani, KTK, dan HWDI.
Dukungan dari Pemerintah dan Organisasi Nasional
Acara ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Sosial Provinsi NTT, yang mewakili pemerintah daerah. Dalam sambutannya, ia menegaskan komitmen pemerintah untuk terus memperjuangkan hak-hak penyandang disabilitas dan membangun NTT yang lebih inklusif.
“Kami mengapresiasi seluruh pengurus Pertuni baik pusat maupun daerah atas keberhasilan dalam mengimplementasikan visi dan misi organisasi. Pemerintah berkomitmen untuk memperhatikan seluruh warga negara tanpa diskriminasi dalam setiap aspek pembangunan. Ini bukan tugas yang mudah, tetapi dengan semangat kerja sama dan kolaborasi, kita bisa mempercepat terwujudnya NTT yang lebih inklusif,” ujarnya.
Turut hadir dalam acara ini Ketua Umum Pertuni, Setiawan Gema Budi, yang memberikan dorongan kuat kepada seluruh anggota Pertuni di NTT agar terus meningkatkan kapasitas dan membangun sinergi dengan berbagai pihak.
Membangun Kualitas dan Ketahanan Organisasi
Dalam Musda IV ini, peserta diajak untuk berdiskusi dan merumuskan strategi memperkuat ketahanan dan kualitas organisasi. Beberapa fokus utama yang dibahas meliputi:
- Peningkatan kapasitas sumber daya manusia dalam organisasi.
- Penyusunan program kerja yang lebih efektif dan berkelanjutan.
- Membangun kemitraan strategis dengan berbagai sektor, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat sipil.
Dengan adanya konsolidasi yang kuat di dalam organisasi dan dukungan dari mitra eksternal, Pertuni NTT berharap dapat semakin aktif dalam memperjuangkan hak-hak tunanetra serta menciptakan lebih banyak kesempatan bagi mereka untuk berkontribusi dalam pembangunan daerah.
Komitmen Mewujudkan NTT yang Inklusif
Melalui Musda ini, Pertuni NTT menegaskan komitmennya untuk terus berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang lebih inklusif bagi penyandang tunanetra. Sinergi antara organisasi, pemerintah, dan masyarakat menjadi kunci utama dalam membangun NTT yang lebih adil dan ramah bagi semua kalangan.
Dengan semangat kebersamaan dan kerja sama yang solid, Pertuni NTT optimis dapat menghadapi berbagai tantangan ke depan dan terus berkontribusi bagi kemajuan daerah.***