NTTTERKINI.ID, Nagekeo – Gubernur NTT terpilih, Emanuel Melkiades Laka Lena, bersama wakilnya, Johni Asadoma, siap merealisasikan visi besar mereka untuk mendorong hilirisasi sektor non-tambang di NTT.
Salah satu langkah strategis yang akan diimplementasikan adalah memastikan setiap desa memiliki minimal satu produk olahan unggulan.
“Kami sudah berjanji, setiap desa harus memiliki produk olahan sendiri, minimal satu. Kalau lebih, itu lebih baik,” ujar Melki saat mengunjungi Kampung Rabu, Kecamatan Boawae, Kabupaten Nagekeo, Sabtu (30/11/2024).
Program prioritas ini bertujuan memaksimalkan potensi pertanian, peternakan, dan perikanan yang melimpah di NTT. Untuk itu, Pemerintah Provinsi NTT akan bekerja sama dengan pemerintah kabupaten dan desa untuk memetakan potensi unggulan tiap wilayah.
“Kita akan buat klaster berdasarkan sektor—apakah itu pertanian, perkebunan, peternakan, atau perikanan. Selain itu, ketersediaan dan kuantitas bahan baku di setiap daerah juga akan menjadi pertimbangan penting,” tambah Melki.
Dalam wilayah yang memiliki bahan baku melimpah, pemerintah provinsi berencana membangun pabrik pengolahan untuk meningkatkan nilai tambah hasil bumi. Melki menegaskan pentingnya mengakhiri kebiasaan menjual bahan mentah.
“Cukup sudah kita hanya menjual hasil bumi dalam bentuk mentah. Kita harus mengolahnya dulu supaya Bapa Mama di desa bisa mendapatkan penghasilan lebih besar,” tegasnya.
Langkah ini dinilai menjadi bagian penting dari upaya menyejahterakan masyarakat NTT, sekaligus membangun ekonomi yang berkelanjutan.
Kunjungan Melki ke Kampung Rabu merupakan bagian dari rangkaian tur pasca-kemenangan Pilkada 27 November 2024. Sebelumnya, ia menyempatkan diri mengunjungi warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi sebagai wujud solidaritas sekaligus perayaan kemenangannya.
Dengan semangat dan komitmen ini, hilirisasi non-tambang di NTT tampaknya akan segera menjadi kenyataan. Masyarakat kini menanti langkah nyata dari Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih untuk mengubah wajah perekonomian desa-desa di NTT.***