Kupang, NTTTERKINI.ID – Lembaga Pergerakan Mahasiswa Indonesia Timur (LPMIT) resmi dilantik untuk periode 2024–2028 pada Kamis, 30 November 2024.
Pelantikan ini menjadi tonggak sejarah bagi mahasiswa Indonesia Timur di Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk bersatu dalam semangat pergerakan, kolaborasi, dan pemberdayaan.
Elia Radja Kudji, Ketua LPMIT, menyampaikan bahwa organisasi ini dibentuk dengan visi menjadi lembaga bermental tangguh dan mencetak pemimpin kompeten di masa depan. Tidak seperti organisasi mahasiswa lokal yang biasanya hanya mencakup anggotanya dari daerah tertentu, LPMIT bertekad untuk menjadi wadah bagi mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia Timur, termasuk Papua dan Sulawesi.
“Kami ingin merangkul teman-teman mahasiswa dari seluruh Indonesia Timur. Ini menjadi kebanggaan tersendiri karena selama ini organisasi lokal cenderung eksklusif. Kami ingin menghadirkan ruang inklusif untuk mahasiswa yang mampu berorganisasi secara positif dan intelektual,” ujar Elia.
Program Inovatif untuk Pengembangan Mahasiswa
LPMIT menyiapkan berbagai program strategis, seperti pelatihan kepemimpinan, pengembangan karir, dan penguatan ekonomi kreatif. Tujuannya adalah membantu mahasiswa mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja atau memulai usaha mandiri setelah menyelesaikan pendidikan.
“Kami tidak ingin hanya menjadi organisasi yang sibuk mencari dana. Kami ingin ekonomi kreatif menjadi fokus, sehingga kegiatan organisasi benar-benar bermanfaat bagi anggotanya,” tambahnya.
Selain itu, LPMIT akan mendorong mahasiswa untuk berkontribusi kepada masyarakat melalui kegiatan pengabdian, memperkuat solidaritas, dan berkolaborasi dengan organisasi lokal lainnya.
Menjawab Tantangan dan Menciptakan Pemimpin Berkarakter
Andi Manikafola, penasehat organisasi, menekankan bahwa LPMIT hadir untuk menjawab tantangan di Indonesia Timur yang sering mendapat stigma negatif. Ia menyebut bahwa karakter adalah kunci dalam mencetak pemimpin yang mampu membawa perubahan positif.
“Banyak kasus korupsi hingga kepemimpinan buruk yang melibatkan pemimpin berpendidikan tinggi, bahkan lulusan luar negeri. Itu terjadi karena kurangnya pembentukan karakter. Di sini, kami fokus pada pembentukan karakter pemimpin yang berintegritas,” kata Andi.
Ia juga menyoroti pentingnya independensi organisasi. “LPMIT berdiri sebagai lembaga independen, sehingga bisa bebas menyuarakan aspirasi mahasiswa dan memperjuangkan masa depan Indonesia Timur tanpa terpengaruh kepentingan politik.”
Harapan Besar untuk Indonesia Timur
LPMIT berkomitmen untuk menjadi ruang aman bagi mahasiswa Indonesia Timur agar tidak terjerumus ke pergaulan buruk. Organisasi ini juga berharap dapat mempersiapkan generasi muda menjadi pemimpin-pemimpin masa depan yang tangguh dan berdaya saing.
“LPMIT lahir dari tekad untuk membuktikan bahwa Indonesia Timur tidak tertinggal, melainkan memiliki potensi besar untuk menciptakan perubahan positif,” tutup Elia.
Dengan pelantikan ini, LPMIT siap menjadi katalisator pengembangan mahasiswa dan masyarakat Indonesia Timur menuju masa depan yang lebih cerah.***