NTTTERKINI.ID, Kupang – Polemik antara SMK Pelayaran dan SMK Maritim Nusantara di Kupang terus bergulir sejak Juli lalu. Kepala SMK Maritim Nusantara, Jesica Sodakain, mengungkapkan bahwa pemindahan data pokok pendidikan (dapodik) siswa dari SMK Pelayaran ke SMK Maritim dilakukan atas permintaan orang tua siswa.
“Saya tidak pernah menerima surat pemecatan dari Dewan Pembina Yasprindo Kupang. Kalau memang ada suratnya, mana buktinya? Pemindahan dapodik siswa dilakukan atas permintaan orang tua untuk mengeluarkan anak mereka dari SMK Pelayaran. Tidak ada aturan yang melarang pemindahan ini,” kata Jesica.
Jesica juga menjelaskan bahwa tuduhan dugaan korupsi sebesar Rp683 juta yang dialamatkan kepadanya tidak berdasar. Ia menegaskan laporan dana BOS telah disampaikan kepada Dinas Pendidikan NTT.
“Uang sekolah siswa hanya Rp200 ribu per bulan, kalau dikalikan dengan jumlah siswa pun tidak mencapai angka yang disebutkan. Terkait pengadaan simulator kapal, kami tidak pernah melakukannya,” ujarnya.
Jesica menyatakan bahwa dirinya siap melaporkan balik pihak yang menuduhnya tanpa bukti atas dasar pencemaran nama baik. “Tahun ini kami tidak mendapatkan dana BOS. Saya fokus menyelamatkan pendidikan anak-anak, bukan melakukan pelanggaran,” tambahnya.
Nikodemus Padakama, salah satu orang tua siswa, mendukung langkah Jesica. “Kami dua kali bertemu dengan Ibu Jesica dan sepakat memindahkan anak-anak ke SMK Maritim. Ini murni atas kemauan kami. Ibu Jesica telah membuktikan kepeduliannya, dan anak saya yang kini sudah kelas 12 sedang menjalani praktik,” katanya.
Namun, kisruh internal yayasan yang mengelola sekolah ini mengundang perhatian pemerhati pendidikan, Lany Koroh.
“Pendidikan di NTT sedang tidak baik-baik saja. Setelah masalah di Universitas PGRI, kini muncul konflik antar SMK. Masalah internal yayasan ini mengorbankan siswa. Anak-anak sempat belajar di tenda karena sekolah disegel. Saya harap ada solusi agar siswa bisa belajar di tempat yang layak,” tegas Lany.
Jesica mengaku harus meminjam gedung untuk memastikan siswa tetap bisa belajar. Saat ini, SMK Maritim Nusantara memiliki 295 siswa dan 25 tenaga pengajar. Meski berada di tengah polemik, Jesica berkomitmen memberikan pendidikan terbaik bagi siswa.***