Politik

Kenapa Gerindra? Ketertarikan Oktobius Ringu Terjun ke Dunia Politik

14
×

Kenapa Gerindra? Ketertarikan Oktobius Ringu Terjun ke Dunia Politik

Sebarkan artikel ini
IMG 20230906 120655

 

NTTTERKINI.ID, Kupang – Oktobius Wiritana Ringu, salah satu kader terbaik Pulau Sumba siap bertarung merebut kursi di Senayan pada Pemilu 2024 melalui partai Gerindra. Kenapa Oktobius memilih Gerindra sebagai kendaraannya?.

Oktobius Ringu, yang ditemui awak media di Kupang, menceritakan awal mula ia tertarik hingga terjun ke dunia politik.

Menurutnya, jelang Pileg 2024, ada sejumlah partai politik yang datang dan memintanya untuk maju sebagai calon DPR RI.

“Awalnya banyak partai yang datang. Saya juaga tidak tahu, apa yang mereka lihat dari saya,” ujar Oktobius Ringu, Rabu 6 September 2023.

Dia merasa bimbang dengan langkah karirnya di politik, namun segalanya berubah ketika Esthon Foenay mengajaknya terjun ke dunia politik.

“Karena dari berbagai partai yang datang, hanya Gerindra yang menaruh harapan kepada saya untuk bertarung di DPR RI,” ungkapnya.

Oktobius menilai kursi DPR RI merupakan salah satu jalan terbaik untuk lebih efektif membantu masyarakat Nusa Tenggara Timur.

“Karena kalau maju DPRD di Sumba Timur itu saya rasa kurang berdampak untuk masyarakat,” jelasnya.

Baca Juga :  Pospera TTS Ingatkan Masyarakat Gunakan Hak Pilih secara Bijak

Dia percaya dengan posisi itu, mereka memiliki kewenangan lebih besar untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapi masyarakat.

Ia menegaskan tujuan utama maju DPR RI bukan tentang status dan jabatan, tetapi bagaimana dia bisa memberikan manfaat yang maksimal untuk banyak orang.

“Prinsip saya itu bagaimana kita bisa bermanfaat bagi banyak orang. Karena semakin kita bermanfaat untuk orang, maka semakin lebih baik,” terangnya.

Oktobius berkomitmen berjuang segenap hati untuk masyarakat NTT, meski saat ini ia belum bisa memberikan janji konkret kepada masyarakat.

“Saya belum bisa janjikan banyak hal. Tetapi saya mau katakan bahwa saya ini salah satu anak daerah yang punya hati untuk NTT,” tegasnya.

Dia menjelaskan, awalnya ia hanya ingin berpikir tentang kepentingan masyarakat Sumba. Namun setelah jauh melangkah, dia menyadari bahwa masalah di Sumba ternyata dialami juga di Pulau Timor.

“Seperti kebodohan dan kemiskinan, karena dengan situasi itu masyarakat kita sangat gampang untuk dimanfaatkan,” jelasnya.

Baca Juga :  Muda dan Punya Elektabilitas Tinggi, Pengamat Sebut Oktobius Berpotensi Raih Kursi DPR RI

Masyarakat NTT, kata dia, secara gen sebenarnya memiliki kecerdasan. Namun karena tidak diolah secara baik, sehingga sampai saat ini tetap dianggap bodok.

Demikian juga kemiskinan, dimana dalam situasi itu orang sangat gampang untuk dipengaruhi atau diperalat oleh oknum tertentu.

“Seperti para calon yang mau maju DPR, bupati maupun gubernur, mereka hanya datang modal baliho saja kita langsung terima mereka,” jelasnya.

Berangkat dari kecemburuan itu, Oktobius mengambil langkah berani untuk maju DPR RI, karena dia yakin kualitas anak daerah tidak kalah dengan para pendatang.

“Artinya bahwa kita anak NTT ini tidak kalah dengan orang luar yang mau caleg di NTT sini,” ungkapnya.

Dia memegang prinsip bahwa hanya anak daerah atau orang NTT yang mengetahui persis masalah yang sedang dihadapi masyarakat saat ini.

“Orang yang tidak punya ikatan secara emosional, kultur, sejarah dan sosial, tiba – tiba datang dan mau jadi juruselamat untuk NTT, padahal mereka tidak paham persoalan disini,” terangnya.

Baca Juga :  Fraksi Gerindra DPRD NTT Prihatin Atas Kondisi Bank NTT

Sehingga, kata dia, orang yang datang dari zona nyaman, serba ada dan terjamin, tiba-tiba disuruh berpikir tentang masalah yang dihadapi masyarakat maka tentu mereka tidak akan mau.

“Karena pada dasarnya mereka tidak pernah merasakan itu. Jadi hanya orang susah yang akan mengerti dengan orang susah,” terangnya.

Dengan begitu, Oktobius mengungkapkan niat tulusnya untuk siap mengabdi untuk masyarakat, jika ia diberi dukungan dan mendapat restu dari Tuhan.

“Saya siap memberikan diri dan akan buat terbaik untuk mayarakat. Cukup sudah kita orang NTT diremehkan,” jelasnya.

Oktobius bermimpi suatu saat nanti NTT harus menjadi salah satu provinsi yang hebat, bermartabat dan mandiri tanpa bergantung pada orang lain.

“Martabat itu kalau kita sudah makan dari keringat dan tanah sendiri. Kita NTT memiliki semua itu, namun kita tidak sadar dengan potensi yang dimiliki, sehingga kita merasa diri sebagai orang miskin,” pungkasnya.***