NTTTERKINI.ID, Kupang – Menjelang pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) pada Sabtu, 16 November 2024, PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) mencatatkan kinerja cemerlang.
Dengan peningkatan laba sebesar 53 persen dibandingkan tahun lalu, Bank NTT menunjukkan performa keuangan yang semakin solid dan optimisme yang tinggi untuk masa depan.
Plt Direktur Utama Bank NTT, Yohanis Landu Praing, mengungkapkan bahwa hingga saat ini laba Bank NTT telah mencapai Rp 210 miliar dari target Rp 231 miliar untuk akhir tahun 2024. Ia menegaskan keyakinannya bahwa Bank NTT tidak hanya akan mencapai target, tetapi juga berpotensi melampaui proyeksi.
“Peningkatan laba ini adalah bukti nyata dari kerja keras kami. Selain itu, dampaknya akan dirasakan langsung oleh Pemerintah Provinsi serta Kabupaten/Kota sebagai pemegang saham melalui peningkatan dividen,” ujar Yohanis dalam konferensi pers, Kamis, 14 November 2024.
RUPS LB yang akan digelar pada Sabtu mendatang memiliki sejumlah agenda penting, di antaranya:
1. Pembahasan Kelompok Usaha Bank (KUB) dengan Bank Jatim, termasuk penandatanganan Share Holder Agreement (SHA) sebagai langkah strategis menuju kolaborasi.
2. Rotasi kepengurusan Bank NTT, yang disebut Yohanis sebagai hal wajar dalam perjalanan sebuah perusahaan.
3. Evaluasi kinerja Bank NTT, dengan sorotan pada pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK), aset, kredit, dan laba yang signifikan.
Yohanis menjelaskan, penandatanganan SHA oleh Pj Gubernur NTT akan menjadi langkah penting untuk mempercepat realisasi KUB dengan Bank Jatim. Selain itu, Plt Dirut Bank NTT juga akan diberikan kewenangan untuk negosiasi valuasi saham dan penandatanganan dokumen turunan dari SHA.
“Kami memastikan bahwa rotasi kepengurusan tidak akan menghambat proses pembentukan KUB. Semua berjalan sesuai dengan tujuan besar kita untuk membawa Bank NTT lebih maju,” tegas Yohanis.
Di tengah isu liar yang menyebutkan kemungkinan Bank NTT turun menjadi BPR, Yohanis menepis kabar tersebut dengan tegas. “Bank NTT tidak akan menjadi BPR. Kinerja kami terus menunjukkan peningkatan signifikan di semua lini,” ujarnya.
Kinerja Bank NTT pada tahun 2024 mencatat pertumbuhan di berbagai indikator utama:
Dana Pihak Ketiga (DPK) terus meningkat, menunjukkan kepercayaan nasabah yang semakin tinggi.
Aset dan kredit mencatat pertumbuhan signifikan, mendukung stabilitas keuangan bank.
Laba meningkat 53 persen dibandingkan tahun sebelumnya, memberikan dampak langsung pada peningkatan dividen bagi pemegang saham.
Dengan pencapaian ini, Bank NTT optimistis menghadapi akhir tahun 2024. “Kami memiliki semangat yang sama untuk menjadikan Bank NTT lebih eksis dan terus berkembang. Seluruh upaya ini adalah wujud komitmen kami untuk melayani masyarakat NTT dengan lebih baik,” tutup Yohanis.
RUPS Luar Biasa ini diharapkan menjadi momen penting untuk membawa Bank NTT ke arah transformasi dan sinergi yang lebih besar, termasuk melalui kolaborasi strategis dengan Bank Jatim. ***