NTTTERKINI.ID, Kupang – PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Nusa Tenggara Timur (NTT) telah resmi menjadi Bank Devisa. Dengan status ini, maka Bank NTT di 11 Kantor Cabang siap melayani transaksi valas atau valuta asing.
Salah satu Kantor Cabang yang melayani transaksi Valas yakni Bank NTT Cabang Atambua yang berada di wilayah perbatasan antara Republik Indonesia (RI) dan Republik Demokratik Timor Leste (RDTL).
Pimpinan Cabang Bank NTT Atambua Adrianus M. Pontus mengatakan, pihaknya telah menetapkan sejumlah langkah-langkah strategis yang diambil, untuk mendukung implementasi Bank Devisa di perbatasan negara.
“Kami sudah melakukan pendataan pelaku-pelaku ekonomi yang melakukan transaksi ekspor-impor atau transaksi lintas negara,” ujar Pinca Bank NTT Atambua Adi M. Pontus, Jumat, 19 Januari 2024.
Selanjutnya, dalam waktu dekat Bank NTT akan mengundang para pelaku usaha lintas negara untuk melakukan gathering membicarakan dukungan Bank NTT terhadap aktivitas ekspor-impor di perbatasan.
Selain gathering, Bank NTT Atambua juga berkolaborasi dengan pemerintah daerah Kabupaten Belu, Ceslink (Timor Leste), dan PT Elnet Telekomunikasi di Atambua.
Fokus kerja sama ini, dalam rangka dukungan dan pembiayaan untuk penyediaan jaringan internet rumahan bagi warga Timor Leste.
“Investasi kurang lebih 26 Juta USD untuk jaringan telekomunikasi. Dan ini merupakan perusahan pertama yang menyediakan jaringan Wifi rumahan untuk warga Timor Leste,” terangnya.
Sebagai Pimpinan Cabang, dia optimis, Bank NTT akan mendapatkan transaksi Valuta Asing atau Valas di kisaran 1 Juta USD per tahun. Selain itu, Bank NTT Atambua juga menjalin kemitraan dengan Pemda Belu dan Bali Sport Foundation (BSF) untuk mendukung olahraga disabilitas di Bali, Atambua, dan Dili, Timor Leste.
“Kita sudah memberikan dukungan kepada mereka. Mereka sudah ada rekening di Bank NTT dan mereka juga sudah melakukan transaksi Valas di Bank NTT,” ucapnya.
Kemudian, dalam upaya memperkuat rupiah di perbatasan, Bank NTT Atambua menyelenggarakan pelayanan keliling setiap hari Selasa, menyediakan ATM, Mini Kas, dan Money Changer, sehingga setiap dolar yang masuk ke Indonesia langsung ditukar.
“Kita sudah sepakat untuk melakukan penetrasi ke Dili untuk menjemput nasabah-nasabah potensial di sana untuk bisa kita ajak untuk menyimpan dananya di Bank NTT,” ungkapnya.
Dengan statusnya sebagai Bank Devisa, Bank NTT telah menarik perhatian dari masyarakat untuk melakukan transaksi valuta asing.
“Ada komunitas-komunitas biara yang juga sudah menyimpan dananya di kita dalam bentuk valuta asing. Yang kita sedang data juga komunitas-komunitas masyarakat Indonesia yang ada di Timor Leste. Sekarang kita lagi fokus untuk menghimpun dana-dana masyarakat,” pintanya.
Adi M. Pontus mengajak masyarakat di Kabupaten Belu dan sekitarnya yang ingin bertransaksi dengan warga Timor Leste, untuk menyimpan dananya di Bank NTT dalam bentuk tabungan Valas.
“Silahkan menyimpan dananya di kami. Ke depan, kami akan mendata dan mengajak pengusaha-pengusaha untuk memanfaatkan layanan devisa di Bank NTT,” pungkasnya.***