NTTTERKINI.ID, Kupang – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-66 Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Penjabat Gubernur NTT, Andriko Noto Susanto, melalui Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan NTT, Joaz Bily Oemboe Wanda, menegaskan komitmen pemerintah provinsi dalam menghadapi tantangan global, seperti kemiskinan, ketahanan pangan, dan perubahan iklim.
Momentum ini ditandai dengan kegiatan Bulan Menanam dan peluncuran program Gerakan Hijau Sejuk NTT Ku, yang diadakan di lahan Keuskupan Agung Kupang (KAK). Program ini diharapkan mampu menjadi solusi nyata untuk menjaga kelestarian lingkungan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Andriko Noto Susanto menggarisbawahi urgensi aksi nyata menghadapi dampak perubahan iklim, yang mulai dirasakan di berbagai aspek kehidupan, seperti penurunan hasil pangan, kerentanan wilayah pesisir, hingga ancaman kesehatan.
“Gerakan ini tidak hanya tentang menanam pohon, tetapi membangun masa depan hijau dan sejuk untuk generasi mendatang,” ujar Andriko.
Ia menambahkan, komitmen ini sejalan dengan target nasional Indonesia dalam pengurangan emisi karbon. Indonesia telah meratifikasi United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) sejak 1994, dengan target pengurangan emisi karbon sebesar 31,89 persen hingga 2030, yang dapat meningkat menjadi 43,20 persen dengan dukungan internasional.
Gerakan Hijau Sejuk NTT Ku berfokus pada penghijauan ruang terbuka hijau, daerah tangkapan air, serta lahan kosong. Pemerintah memilih bibit pohon yang disesuaikan dengan kondisi agroklimat setempat, seperti pohon rindang berumur panjang dan pohon berbuah yang memberikan manfaat ekonomi.
Sinergi dengan pemerintah kabupaten/kota juga menjadi prioritas. Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Benain Noelmina mendapat apresiasi atas penyediaan bibit pohon melalui persemaian permanen di berbagai wilayah, seperti Fatukoa, Lembata, dan Sumba Tengah.
Andriko menutup pesannya dengan ajakan untuk menjaga kebersamaan dan membangun kolaborasi lintas sektor.
“Gerakan Hijau Sejuk NTT Ku adalah wujud nyata solidaritas kita dalam menghadapi perubahan iklim. Ini tentang menciptakan lingkungan yang hijau, sehat, dan sejuk untuk semua,” katanya.
Acara ditutup dengan penanaman simbolis oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk pemerintah, organisasi keagamaan, komunitas, dan pelajar.***