NTTTERKINI.ID, Kupang – Politisi Partai Perindo Alexander Foenay menyatakan siap bertarung dalam perhelatan politik di 2024 mendatang.
Terlahir sebagai suku asli di Kota Kupang, yakni Suku Helong, Alexander Foenay mempunyai mimpi menjadi orang nomor satu di Kota Kupang.
“Lihat semboyan di kota ini. Itu bahasa Helong, dan saya rasa tidak salah juga, saya sebagai kader dari pada orang Helong yang ada di kota ini siap untuk memimpin kota ini,” ujar Alexander Foenay kepada wartawan, Kamis, 1 Juni 2023.
Menurut Alexander, momentum pemilu 2024 mendatang merupakan momentum kebangkitan orang Timor atau suku Timor di tanahnya sendiri.
“Orang Timor harus berbicara. Harus tampil di depan untuk memimpin kota ini. Itu dari saya. Kalau ditanya, saya siap untuk maju sebagai calon wali kota Kupang,” tegasnya.
Ia mengatakan, terlahir sebagai suku asli orang Timor yang mendiami Kota Kupang, sudah seharusnya orang Timor tidak hanya sebagai penonton melainkan terlibat langsung dalam kontestasi politik 2024.
“Tetapi Tuhan yang menentukan. Sebagai manusia kami berusaha. Tuhan selalu kita depankan, bukan manusianya,” ucapnya.
Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat
Anggota DPRD Provinsi NTT dari daerah pemilihan Kota Kupang ini menjelaskan, pembangunan di Kota Kupang ini seharusnya tidak terlepas dari program pemberdayaan masyarakat di bidang ekonomi.
“Kalau Tuhan berkenan. Menjadi program primadona adalah ekonomi masyarakat,” ujarnya.
Menurut Alexander, program ekonomi masyarakat di Kota Kupang menjadi hal yang paling mendasar dan penting selain pembangunan infrastruktur.
Sebagai seorang pemimpin, kata Alex, harus memiliki ide dan visi yang cemerlang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan melibatkan secara langsung masyarakat dengan pembangunan.
Pemerintah harus memberikan peluang usaha kepada masyarakat agar supaya masyarakat dapat berkembang dan mampu menghasilkan pendapatan sendiri.
Memberikan peluang usaha kepada masyarakat, berarti pemerintah telah membantu masyarakat untuk menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.
Karena menurutnya, banyak orang muda yang usai menamatkan pendidikan tinggi kesulitan mencari pekerjaan dan kesulitan menciptakan pekerjaan sendiri.
“Jadi dalam keluarga itu harus ada mesin penghasil uang yang bisa menggerakkan ekonomi masyarakat supaya semua orang punya uang,” katanya.
Dengan keterlibatan pemerintah dalam upaya menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat, tentunya berdampak pada Pendapatan Alsi Daerah (PAD) akan meningkat.
“Kalau untuk membangun siapapun dia bisa membangun. Dari jaman dahulu sebelum kota ini ada bahkan masih administratif tetap bangun. Kesehatan, pendidikan, infrastruktur tetap bangun. Tetapi ekonomi? Terlepas bebas. Pemerintah harus ada perhatian,” pungkasnya. (Pet)